Indonesia merupakan negara kepulauan dengan berjuta keanekaragaman di segala bidang. Sumber daya alam yang melimpah membuat Indonesia banyak menghasilkan produk pertambangan seperti emas, nikel, batu bara, dan timah. Salah satu hasil pertambangan Indonesia adalah ekstraksi kimia timah, yaitu mineral kasiterit. Berdasarkan survei media online yang dilakukan oleh United States Geological Survey (USGS), hasil timah Indonesia berada di urutan kedua setelah China di dunia dan pertama di Asia Tenggara dengan pendapatan pada tahun 2020 sebesar 66.000/ton.
Provinsi Bangka Belitung menjadi sektor pertambangan timah terbesar di Indonesia, dengan hasil timah yang diperoleh mencapai hampir 350 juta/ton. Sektor pertambangan timah di Bangka Belitung diperkirakan berdiri pada abad ke 18 yang artinya sudah sejak ratusan tahun. Namun, kegiatan penggalian secara ilegal dilakukan pada era 1998 pada saat terjadinya darurat ekonomi hingga berlanjut pada pertengahan 1999 karena terdapat klaim bahwa timah merupakan hasil bumi illegal.
Perlu kita ketahui pertambangan timah ini merupakan pertambangan yang illegal apabila tidak melakukan prosedur yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Sehingga dapat melanggar dan merusak lingkungan karena tidak mengikuti ketentuan yang telah dibuat. Akan tetapi pertambangan timah ini memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat yang dapat membantu keberlangsungan hidup manusia dalam mencari nafkah dalam membeli keperluan yang dibutuhkan dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya. Namun dampak positif tersebut sangat berpengaruh besar terhadap dampak negatif yang dihasilkan pada pertambangan timah illegal terhadap lingkungan sehingga tidak adanya keseimbangan antara keduanya sehingga dapat menyebabkan sebuah lahan pertambangan timah mengakibatkan kerusakan lahan secara signifikan seperti banyak nya area yang berlubang dapat berpengaruh terhadap penurunan kualitas air bersih dapat merusak ekosistem dan habitat alami hingga menganggu kesehatan masyarakat.
Penambangan timah ini dapat bersifat buruk karena kandungan senyawa kimia yang digunakan dalam memperlancar keberlangsungan penambangan yang dapat mempengaruhi kondisi lingkungan sekitar, sehingga pembuangan timah yang dilakukan menyebabkan pencemaran yang terjadi apabila pertambangan timah tersebut memiliki lokasi pada area perairan atau laut. Dalam hal ini limbah yang dibuang pada perairan dapat menyebabkan kesulitan oksigen yang di hasilkan pada biota karena tercemar mengakibatkan proses aktivitas yang dihasilkan pada biota tersebut. Maka dari itu para pekerja di perairan seperti nelayan mempengaruhi penghasilan yang didapatkan dalam mencari ikan karena kondisi perairan yang sudah tercemar karena pembuangan limbah timah secara sembarangan.
Dampak Mengerikan Penambangan Ilegal Yaitu:
1. Luka bumi akibat penambangan ilegal teramat nyata. Pencemaran air dan tanah akibat limbah tambang meracuni sumber kehidupan. Hutan lindung dibabat, ekosistem hancur, dan hewan kehilangan habitatnya.
2. Banjir dan longsor mengintai, mengancam keselamatan masyarakat. Degradasi lingkungan ini tak hanya berdampak pada masa kini, tapi juga mewariskan kerusakan bagi generasi mendatang.
3. Dampak sosial pun tak kalah mengerikan. Konflik antar warga, eksploitasi pekerja, dan maraknya penyakit menjadi kenyataan pahit di wilayah terdampak.
Untuk mengantisipasi terjadinya pertambangan timah secara ilegal, pemerintah membentuk hukum Perda yang mengatur tentang penyelenggaraan tambang timah. Selain itu, perusahaan timah menetapkan keputusan dengan menaikkan tarif transaksi timah dan membuat lisensi pabrik timah agar tidak illegal.